Selasa, 21 Maret 2017

Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang

Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang - Sepeninggal Kerajaan besar Majapahit dan Singasari, di Jawa bermunculan beberapa kerajaan yang menganut Islam. Ada beberapa kerajaan Islam besar seperti Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang. Kerajaan Demak sendiri merupakan Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Berdirinya Kerajaan Islam Demak ini diprakarsai oleh Walisongo. Walisongo sendiri adalah sebuah lembaga yang terdiri dari para ahli agama Islam yang memiliki peranan sangat besar terhadap berkembangnya Islam di tanah Jawa. Nah, setelah kerajaan Islam Demak ini berakhir, maka kemudian kekuasaan Kerajaan Islam dilanjutkan dengan Kerajaan Islam Pajang.

Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Pajang
Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Pajang
Sejarah berdirinya Kerajaan Islam Pajang ini cukup panjang dan menarik untuk dipelajari. Kerajaan Pajang adalah Kerajaan Islam setelah kerajaan Demak, kerajaan Islam Pajang didirkan oleh Joko Tingkir. Meski tidak terlalu lama mengemban kekuasaannya, Kerajaan Islam Pajang cukup memiliki peranan sangat penting dalam proses penyebaran Islam di tanah Jawa terutama di daerah pedalaman Jawa. Kehidupan politik kerajaan Pajang ini bisa dikatakan cukup baik. Sehingga, kestabilan kehidupan politik kerajaan Pajang ini mendorong kepada kemapanan kehidupan sosial, ekonomi maupun budaya kerajaan Pajang. Untuk lebih jelasnya, bagaimana perjalanan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya kerajaan Pajang, simak penjelasan di bawah ini.

1. Kehidupan Politik Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang ini bisa dikatakan sebagai kerajaan bekas dari Demak. Hal ini karena sejarah berdirinya Kerajaan Pajang tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Demak. Pendiri Kerajaan Pajang adalah Joko Tingkir yang kala itu berhasil menumpas Aryo Penangsang. Aryo Penangsang sendiri adalah raja di Demak yang tidak diinginkan oleh peihak keluarga besar Demak. Dari sini kemudian keluarga meminta bantuan Joko Tingkir untuk menyingkirkan Aryo Penangsang. Setelah berjalannya waktu, Kerajaan Demak runtuh maka Joko Tingkir kemudian menggeser pusat pemerintahan di Demak ke Pajang yang sekaligus menjadi penanda berdirinya Kerajaan Islam Pajang.

Kehidupan politik Kerajaan Pajang ini sebenarnya mulai mapan dan stabil. Namun disayangkan perjalanan Kerajaan Islam Pajang tidak cukup lama karena beberapa konflik yang terjadi. Kerajaan Pajang sendiri berpusat di Jawa Tengah bekas Kerajaan Demak lebih tepatnya yaitu di daerah Kartasura dekat Surakarta atau Solo. Kerajaan Pajang ini sebenarnya meski muncul belakangan, pernah juga disebut oleh Hayam Wuruk dalam kitab Negarakertagama. Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, kerajaan Pajang dan kerajaan Demak sudah disinggung di dalam kitab tersebut.

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Pajang

Meski merupakan kerajaan baru jika dibanding dengan Kerajaan Demak, namun secara ekonomi Kerajaan Pajang sangatlah baik. Kesejahteraan rakyatnya cukup terjamin dengan berbagai hasil bumi yang dihasilkan. Ketika Kerajaan Demak masih berkuasa, bahkan Kerajaan Pajang ini sudah berhasil mengekspor beras ke beberapa daerah melalui perniagaan dengan memanfaatkan Bengawan Solo sebagai jalur transportasi. Pada umumnya, masyarakat Pajang mengandalkan hasil kebun dan pertanian untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan Pajang berhasil menjadi lumbung beras pada sekitar abad ke 16 dan ke 17. Hal ini karena irigasi di daerah Pajang sangat bagus dengan adanya Bengawan Solo sehingga irigasi lancar yang kemudian membuat hasil pertanian melimpah.

Kelemahan masyarakat Pajang pada saat itu adalah ketidakmampuan dalam bidang perniagaan. Sehingga meski memiliki hasil agraris yang sangat melimpah, kedigdayaan ekonomi Kerajaan Pajang ini tidak berlangsung lama. Terlebih lagi perniagaan dengan basis laut atau maritim yang sedang ngetrend pada saat itu, semakin membuat Kerajaan Pajang tertinggal dengan kerajaan lain di bidang ekonomi perniagaan. Karena masyarakat pajang kurang ahli dalam masalah kelautan, padahal pada saat itu semua perdagangan hampir dilakukan di lautan.

3. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Pajang

Meski kerajaan Pajang merupakan salah satu Kerajaan Islam di Jawa, namun pengaruh tradisi Hindu masih kentara. Sehingga beberapa kebudayaan pun masih ada yang menggunakan tradisi-tradisi Hindu. Masyarakat di Pajang juga masih banyak yang menjalankan beberapa tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka. Pada masa kejayaan Kerajaan Pajang, terjadi akulturasi budaya antara Hindu dan Islam yang kuat. Bahkan, kemunculan Kerajaan Pajang ini juga banyak yang menafsirkan kembalinya kekuasaan Islam kejawen dari Islam ortodok.


Demikian sedikit informasi mengenai Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang yang bisa kami sampaikan untuk Anda semua. Semoga sedikit informasi mengenai sejarah Kerajaan Pajang dan kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya Kerajaan Pajang di atas bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai sejarah Kerajaan Pajang.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sejarah Kerajaan Pajang, Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Islam Pajang

1 komentar: