Minggu, 19 Maret 2017

Peninggalan Kerajaan Islam Demak Yang Masih Ada Sampai Sekarang (I)

Peninggalan Kerajaan Islam Demak Yang Masih Ada Sampai Sekarang (I) - Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang ada di Jawa. Kerajaan Islam Demak termasuk kerajaan yang sangat berpengarh baik di Jawa maupun di tingkat Nusantara. Hal ini karena Kerajaan Islam Demak adalah kerajaan Islam yang sudah maju dan berkembang baik dalam segi ekonomi, politik, sosial maupun budaya (baca : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya Kerajaan Demak). Dengan perkembangan yang maju pada berbagai bidang, maka tak heran jika Kerajaan Islam Demak meninggalkan beberapa peninggalan yang masih ada sampapi saat ini. Ada beberapa peninggalan kerajaan Islam Demak yang bisa Anda temukan dan dipelajari sampai saat ini.

Peninggalan Kerajaan Islam Demak
Peninggalan Kerajaan Islam Demak
Sebenarnya selain ada kerajaan Islam Demak, di tanah Jawa ada beberapa kerajaan Islam lainnya. Ada Kerajaan Islam Banten (baca : Sejarah Kerajaan Islam Banten), ada juga Kerajaan Islam Cirebon (baca : Sejarah Kerajaan Islam Cirebon) dan ada beberapa Kerajaan Islam lainnya, insyaalloh akan kami post pada kesempatan yang lain. Kembali ke Demak, peninggalan Kerajaan Islam Demak ini ada beberapa macam jenisnya. Ada yang berupa situs, maksuroh dan beberapa jenis yang lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai beberapa peninggalan Kerajaan Islam Demak, perhatikan ulasang lengkapnya di bawah ini.

Peninggalan Kerajaan Islam Demak


1. Masjid Agung Demak

Tentu saja salah satu peninggalan Kerajaan Islam Demak yang paling besar adalah keberadaan Masjid Agung Demak. Peninggalan Kerajaan Islam Demak yang berupa masjid ini sangat populer dan terkenal seantero negeri. Masjid Agung Demak adalah masjid yang didirikan oleh Wali Songo pada tahun 19479. Masjid Agung Demak ini masih kokoh dan masih dipergunakan sampai saat ini. Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Islam Demak sekaligus menjadi bukti bahwa Kerajaan Islam Demak sejak awal memang sudah menjadi pusat penyebaran Islam di tanah Jawa. Ada banyak keunikan dari keberadaan Masjid Agung Demak. Letak Masjid Agung Demak adalah di desa Kauman, Demak Jawa Tengah.

2. Pintu Bledek

Peninggalan Kerajaan Islam Demak berikutnya adalah Pintu Bledek. Bledek dalam bahasa Indoensia memiliki arti petir, sehingga Pintu Bledek ini berarti Pintu Petir. Pintu Bledek ini dibuat oleh Ki Ageng Selo pada tahun 1466 yang merupakan pintu masuk utama dari Masjid Agung Demak. Konon menurut cerita masyarakat setempat, Pintu tersebut dinamai Pintu Bledek karena Ki Ageng Selo pembuatnya, membuat pintu tersebut dari petir yang menyambar. Sekarang, pintu tersebut tidak digunakan lagi sebagai pintu Masjid namun dimusiaumkan karena sudah lapuk. Peninggalan Kerajaan Islam Demak Pintu Bledek ini kini disimpan di dalam museum Masjid Agung Demak.

3. Soko Tatal dan Soko Guru

Peninggalan Kerajaan Islam Demak berikutnya adalah soko tatal dan soko guru. Soko Guru adalah sebuah soko yang memiliki diameter mencapai 1 meter dengan fungsi sebagai penyangga kokohnya Masjid Demak. Di Masjid Demak, ada empat buah soko guru yang digunakan. Menurut cerita sejarah, konon kabarnya yang membuat keempat Soko Guru tersebut adalah Kanjeng Sunan Kalijogo. Sunan Kalijogo mendapatkan tugas dari Walisongo untuk membuat keempat Soko Guru sendirian. Namun kemudian ketika Masjid Demak rampung dikerjakan dan siap didirikan, Soko Guru yang dibuat Sunan Kalijogo masih ada tiga buah.

Akhirnya denganmengerahkan segala kemampuan, Sunan Kalijogo pun membuuat Soko Guru yang keempat dengan berbahan tatal. Tatal adalah serabut kayu yang kecil sisa dari kayu yang dibuat bangunan dan berjumlah banyak. Nah, singkat cerita, akhirnya kumpulan tatal ini pun kemudian menjadi sebuah soko guru yang sampai kini kemudian populer dengan sebutan soko tatal yaitu soko guru yang terbuat soko tatal.

4. Bedug dan Kentongan

Peneinggalan Kerajaan Islam Demak selanjutnya adalah berupa bedug dan kentongan. Bedug dan kentongan ini pada masa kerajaan memiliki peran yang sangat penting. Bedug dan kentongan merupakan alat pemanggil bagi masyarakat untuk datang ke masjid dan beribadah sholat berjamaah 5 waktu setelah adzan dikumandangkan. Bedug dan kentongan ini memiliki makna filosofis yang dalam. Kentongan yang memiliki bentuk seperti tapal kuda memiliki arti filosofis bahwa ketika kentongan berbunyi, maka masyarakat harus segera berlari secepat kuda untuk menuju masjid dan melakukan sholat berjamaah.


Itulah beberapa peninggalan kerajaan Islam Demak yang bisa kami sampaikan untuk Anda semua. Insyaalloh akan kami sambung lagi pada artikel selanjutnya masih mengenai peninggalan kerajaan Islam Demak. Karena peninggalan kerajaan Islam Demak ini cukup banyak sehingga jika dijadikan dalam satu postingan akan menjadi tulisan yang terlalu panjang.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Peninggalan Kerajaan Islam Demak Yang Masih Ada Sampai Sekarang (I)

1 komentar:

  1. Halo Para Players
    Kami dari Agent judi Online Terpercaya mariong.com

    mariong.com menyediakan 4 permainan
    Berikut permainannya :
    * SLOT GAME
    * TEMBAK IKAN
    * LIVE CASINO
    * TARUHAN BOLA

    HUBUNGI KONTAK KAMI :
    BBM : onglucky
    Whatsapp : +60 17-602 5881
    LINE : onglucky
    WECHAT : website8899

    BalasHapus