Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri Dan Raja Yang Pernah Berkuasa -
Kediri adalah salah satu kota yang memiliki sejarah panjang yang tidak bisa
dilepaskan dari kerajaan-kerajaan masa lalu. Kita bisa menggali banyak
informasi terkait kerajaan besar yang pernah berjaya pada masanya melalui kota
Kediri ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kerajaan Kediri merupakan salah satu
kerjaan yang memiliki pengaruh yang luar biasa pada zaman dahulu. Maka dari
itu, bahasan mengenai sejarah berdirinya Kerajaan Kediri, sosial budaya pada
mas itu, ekonomi dan berbagai kejadian pentning lainnya selalu menjadi bahasan
yang menarik.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri |
Untuk itulah, pada kesempatan kali ini akan kami sampaikan mengenai
sejarah Kerajaan Kediri untuk Anda. Untuk bahasan pertama terkait sejarah Kerajaan
Kediri, akan kami fokuskan kepada bahasan mengenai sejarah berdirinya Kerajaan
Kediri.
Pembagian Kerajaan Menjadi Dua Bagian
Untuk memulai bahasan mengenai sejarah Kerajaan Kediri, kita mulai
dari tahun 1019 yang pada saat itu Airlangga berhasil menjadi raja Medang
Kamulan. Pada saat dalam tampuk kekuasaan, Raja Airlangga berhasil
mengembalikan kejayaan Medang Kamulan yang kemudian memindahkan pusat
pemerintahan di Kahuripan. Kemudian pada 1041, Raja Airlangga memerintahkan
untuk membelah kerajaan menjadi dua bagian. Untuk menjalankan perintah dari
Raja Airlangga tersebut, ditunjuklah sorang Brahmana yang memiliki kesaktian
luar biasa yang bernama Mpu Bharada.
Brahmana tersebut kemudian berhasil membagi Kerajaan menjadi dua
bagian yaitu Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang kedua bagian
tersebut dipisahkan oleh gunung Kawi dan Sungai Brantas. Kejadian peristiwa
pemecahan kerajaan menjadi dua bagian ini diabadikan dalam sebuah prasasti yang
bernama Mahasukbya, serat Calon Arang dan kitab Negarakertagama. Alasan Raja
Airlangga sendiri dalam memecah kerajaan menjadi dua bagian ini adalah
semata-mata agar tidak terjadi perebutan kekuasaan antara kedua putranya. Namun
ternyata hal ini tidak berhasil, pada kenyataannya meski masing-masing anak Airlangga
sudah memiliki kekuasaan sendiri mereka tetap saja bersaing.
Wilayah Kekuasaan Kerajaan Jenggala Dan Kerajaan Panjalu
Untuk wilayah kekuasaan, kerjaan Jenggala meliputi daerah Malang dan
juga delta sungai Brantas. Selain itu, daerah seperti Rembang, Pasuruan juga
termasuk bagian dari Kerajaan Jenggala yang ibu kotanya adalah Kahuripan.
Sedang untuk wilayah kekuasaan dari Kerajaan Panjalu adalah meliputi Madiun
dengan ibu kotanya adalah Daha. Kerajaan Panjalu sendiri kemudian dalam
perjalanannya dikenal sebagai Kediri. Kedua kerajaan ini jika dilihat dari
berbagai prasasti yang ditinggalkan, pada akhirnya diantara mereka berdua
terjadi peperangan untuk saling berebut atas seluruh tahta dari Airlangga.
Kedua putra Airlangga yang berebut kekuasaan ini adalah Sri
Samarawijaya untuk Kerajaan Panjalu dan Mapanji Garasakan untuk kerjaan timur
yang bernama Kerajaan Jenggala. Pada perjalanannya, Kerajaan Panjalu berhasil
dikuasai oleh Kerajaan Jenggala dan kemudian nama Raja Mapanji Garasakan
diabadikan dalam prasasti yang bernama Malenga. Untuk lambang kerajaan, ia
tetap menggunakan lambang Kerajaan Airlangga yaitu Garuda Mukha. Raja Mapanji
Garasakan sendiri memerintah tidak terlalu lama (1042-1502), ia kemudian
digantikan oleh Mapanji Alanjung (1052-1059). Mapanji Alanjung sendiri kemudian
digantikan oleh Sri Maharaja Samarotsaha.
Peperangan yang berkepanjangana antara Panjalu dan Jenggala, kurang
lebih selama 60 tahun, membuat tidak ada berita dan informasi yang akurat
terkait kedua kerajaan tersebut. Kemudian sampai kemunculan Raja Bameswara pada
tahun 1116-1135 dari Kediri yang kemudian memindahkan ibu kota kerajaan Panjalu
daro Doho ke Kediri yang kemudian membuat kerajaan ini dikenal dengan nama
Kerajaan Kediri. Pada peperangang antara Panjalu dan Jenggala, pada awalnya
dimenangkan oleh Jenggala. Namu dalam perjalanannya, Panjalu/Kediri yang
kemudian berhasil menguasai tahta peninggalan Airlangga.
Dari sinilah kemudian di Jawa Timur berdirilah sebuah Kerajaan bernama
Kerajaan Kediri yang mana bukti-bukti sejarah telah menjelaskan akan keberadaan
kerajaan tersebut. Hal ini bisa dilihat dari berbagai prasasti yang
ditinggalkan dan beberapa kitab sastra yang banyak menyampaikan informasi
mengenai Kerajaan Kediri. Diantara kitab sastra yang menjelaskan akan
keberadaan Kerajaan Kediri adalah kitab Kakawin Bharatyudha yang ditulis oleh
Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang di situ menerangkan kemenangan Kediri/Panjalu
atas Kerajaan Jenggala.
Raja-Raja Yang Pernah Berkuasa Di Kerajaan Kediri
Ada beberapa nama Raja yang berkuasa pada Kerajaan Kediri. Catatan ini
ditemukan dalam berbagai prasasti yang berhasil ditemukan. Dari prasasti
peninggalan Kerajaan Kediri yang berhasil ditemukan inilah terdapat beberapa
informasi terkait Raja yang pernah memrintah di Kerajaan Kediri, berikut ini
daftarnya.
- Sri Samarawijaya, putra Airlangga. Namanya ditemukan tercatat dalam prasasti Pamwatan (1042).
- Sri Jayawarsa, didasarkan pada prasasti Sirah Keting (1104). Belum diketahui secara pasti apakah ia adalah pengganti langsung Sri Samarawijaya atau bukan.
- Sri Bameswara, didasarkan pada prasasti Padelegan I (1117), prasasti Panumbangan (1120), dan prasasti Tangkilan (1130).
- Sri Jayabhaya, adalah raja terbesar Panjalu, fakta ini didasarkan pada prasasti Ngantang (1135), prasasti Talan (1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157).
- Sri Sarweswara, didasarkan pada prasasti Padelegan II (1159) dan prasasti Kahyunan (1161).
- Sri Aryeswara, didasarkan pada prasasti Angin (1171).
- Sri Gandra, didasarkan pada prasasti Jaring (1181).
- Sri Kameswara, didasarkan pada prasasti Ceker (1182) dan Kakawin Smaradahana.
- Sri Kertajaya, didasarkan pada prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), prasasti Palah (1197), prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, dan Pararaton.
Yuk segera bergabung di bolayo.com
BalasHapusmin deposit 50ribu
bonus member baru 30%
Aman & Terpercaya.
Jika berminat langsung klik link di bawah ya
Http://bit.do/bolayo