Sejarah Sumpah Pemuda Dan Isi Teks Sumpah Pemuda - Siapapun tentu
mengerti bahwa sumpah pemuda adalah suatu tonggak bersejarah dalam pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
keberadaan Sumpah Pemuda. Ikrar Sumpah pemuda dianggap sebagai pemantik dan
pemersatu semangat seluruh Indonesia dalam tujuan untuk mencapai
kemerdekaannya. Sejarah Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober
1928, jauh sebelum digelarnya Pemilu 1955, menjadi sebuah starting point yang
sangat penting untuk menjalin persatuan dan kesatuan Indonesia dalam
memperjuangkan cita-cita bersama untuk berdirinya negara Indonesia.
![]() |
Sejarah Sumpah Pemuda |
Sejarah Sumpah Pemuda
Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda ini adalah suatu pengakuan dari
seluruh baik pemuda ataupun pemudi Indonesia yang wakt uitu mengikrarkan bahwa
satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Ikrar dalam
sejarah sumpah pemuda sendiri adalah hasil dari rumusan dari Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia. Dan, sampai kini pun ikrar
tersebut akan selalu dibacakan pada tanggal 28 Oktober dalam upacara peringatan
Sumpah Pemuda.
Sejarah Sumpah Pemuda yang merupakan Kongres Pemuda II, dilaksanakan
dalam tiga sesi dan di tiga tempat yang berbeda oleh organisasi Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh
wilayah Indonesia. Dalam kongres tersebut, dihadiri oleh beberap organisasi
kepemudaan di seluruh tanah air seperti Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes,
Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb. Dan bahkan bukan
saja dari golongan pribumi, namun juga dihadiri oleh pengamat dari pemuda
tionghoa semisal Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi
Djien Kwie.
Gagasan diadakannya Kongres Pemuda Ke dua sendiri adlah dari
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia atau PPPI. PPPI sendiri adalah sebuah
organisasi kepemudaan yang beranggotakan pelajar di seluruh Indonesia. Kemudian
atas inisiatif dari PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda
dalam tiga kali rapat. Rapat pertama yang digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928,
di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan
Banteng). Pada saat itu, Sugondo Djojopuspito sebagai ketua PPPI berharap bahwa
kongres pemuda yang digelar ini bisa memperkuat rasa persatuan pada para
pemuda.
Setelah rapat pertama, kemudian dilanjutkan pada rapat ke dua yang
kala itu digelar pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop
yang lebih fokus pada pembahasan bidang pendidikan. Dan terakhir, yaitu rapat
ketiga sekaligus rapat penutup, digelar di gedung Indonesische Clubgebouw di
Jalan Kramat Raya 106. Pada rapat penutup tersebut materi berisi mengenai
pentingnya nasionalisme dan demokrasi serta kepanduan.
Baca juga : Partai Politik Pada Masa Orde Baru
Panitia Kongres Pemuda
Dalam menyelenggarakan rapat besar dan sangat penting, tentu saja
dibutuhkan kepanitiaan yang kuat dan solid. Dan pada waktu itu, sejarah Sumpah
Pemuda dalam perjalanan penyelenggaraan kongres pemuda ke dua menunjuk
pemuda-pemuda dari berbagai organisasi sebagai panitianya. Susunan kepanitiaan
Kongres Pemuda waktu itu adalah sebagai berikut.
Panitia Kongres Pemuda Kedua
- Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
- Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
- Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
- Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
- Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta Kongres Pemuda Ke Dua
• Abdul Muthalib Sangadji
• Purnama Wulan
• Abdul Rachman
• Raden Soeharto
• Abu Hanifah
• Raden Soekamso
• Adnan Kapau Gani
• Ramelan
• Amir (Dienaren van Indie)
• Saerun (Keng Po)
• Anta Permana
• Sahardjo
• Anwari
• Sarbini
• Arnold Manonutu
• Sarmidi Mangunsarkoro
• Assaat
• Sartono
• Bahder Djohan
• S.M. Kartosoewirjo
• Dali
• Setiawan
• Darsa
• Sigit (Indonesische Studieclub)
• Dien Pantouw
• Siti Sundari
• Djuanda
• Sjahpuddin Latif
• Dr.Pijper
• Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
• Emma Puradiredja
• Soejono Djoenoed Poeponegoro
• Halim
• R.M. Djoko Marsaid
• Hamami
• Soekamto
• Jo Tumbuhan
• Soekmono
• Joesoepadi
• Soekowati (Volksraad)
• Jos Masdani
• Soemanang
• Kadir
• Soemarto
• Karto Menggolo
• Soenario (PAPI & INPO)
• Kasman Singodimedjo
• Soerjadi
• Koentjoro Poerbopranoto
• Soewadji Prawirohardjo
• Martakusuma
• Soewirjo
• Masmoen Rasid
• Soeworo
• Mohammad Ali Hanafiah
• Suhara
• Mohammad Nazif
• Sujono (Volksraad)
• Mohammad Roem
• Sulaeman
• Mohammad Tabrani
• Suwarni
• Mohammad Tamzil
• Tjahija
• Muhidin (Pasundan)
• Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
• Mukarno
• Wilopo
• Muwardi
• Wage Rudolf Soepratman
• Nona Tumbel
Baca juga : Sejarah Kabinet Wilopo
Isi Teks Sumpah Pemuda
Dalam kongres pemuda ke dua terseebut kemudian muncullah isi teks
Sumpah Pemuda yang setiap tahun dibacakan pada peringatan sumpah pemuda.
Rumusan Sumpah Pemuda sendiri ditulis oleh Mohammad Yamin pada sebuah kertas
ketika kala itu Mr. Sunario dari utusan kepanduan sedang berpidato pada sesi
terakhir kongres. Pada awalnya, sumpah tersebut dibacakan oleh Soegondo yang
kemudian dijelaskan secara lebih luas oleh M. Yamin. Isi teks Sumpah Pemuda
tersebut adalah seperti di bawah ini.
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah
Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa
Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung
Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Selain dari Sumpah Pemuda itu sendiri, pada Kongres Pemuda ke dua
tersebut juga diperdengarkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya untuk pertama kali.
Lagu tersebut diciptakan oleh W.R. Soepratman dan pertama kali dipublikasikan
pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po. Dan bukan saja
dipublikasikan, namun juga disertakan teks utuhnya dan juga ditegaskan bahwa
lagu itu adalah lagu kebangsaan Indonesia.
TUNGGU APA LAGI SEGERA JOIN BERSAMA AGEN BANDAR ONLINE TERPERCAYA www.Zoya99.com
BalasHapusRASAKAN SENSASI SELAMA BERMAIN DISINI DAN DAPATKAN BONUS" YANG EXTRA MENARIK HANYA DISINI
* BONUS ROLINGAN TERBESAR
* BONUS REFERALL TERBANYAK
DAN RASAKAN PELAYANAAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISNI
INFO SELENGKAPNYA
BBM: D8B82A86
LINE: zoya_qq
WA: +85515370075
CERITA SEX: http://69zoya.blogspot.co.id/2017/11/ku-goda-anakku-sendiri.html