Kamis, 16 Februari 2017

Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973

Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973 - Setelah sekian lama berada dalam masa orde lama, maka tiba waktunya negara Indonesia masuk pada era baru yaitu masa orde baru. Pada masa orde baru ini Presiden Indonesia dijabat oleh Presiden Soeharto. Pada pergantian dari masa Orde Lama menuju Orde Baru ini tentu terjadi masa transisi dan ada beberapa perubahan terkait banyak hal. Yang paling menonjol pada bidang politik adalah adanya fusi partai politik. Kebijakan fusi partai politik ini dimunculkan pada tahun 1973. Sehingga dengan adanya fusi partai politik ini, partai politik menjadi lebih ramping dan jumlahnya lebih ringkas.

Fusi Partai Politik Tahun 1973
Fusi Partai Politik Tahun 1973
Pada masa orde lama, partai politik orde lama berjumlah sangat banyak dan beragam sekali. Nah, untuk meringkas dan menyederhanakan partai politik masa orde lama ini, maka pada masa orde baru diberlakukan fusi partai politik. Fusi partai politik ini adalah proses menggabungkan diri beberapa partai politik menjadi satu partai politik dengan tentunya yang memiliki ideologi atau tujuan partai yang sama atau hampir sama. Partai politik yang memiliki nafas Islam melakukan fusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai Islam yang melakukan fusi pada PPP sendiri adalah NU (Nahdlatul Ulama), Parmusi, PERTI dan PSII. Sehingga dari sini bisa kita simpulkan bahwa fusi partai Islam pada tahun 1973 adalah pada PPP (Partai Persatuan Pembangunan).

Kemudian fusi berikutnya adalah pada beberapa partai berideologi nasionalis yang ber fusi menjadi Partai Demokrasi Indonesia. Partai yang bergabung atau melakukan fusi menjadi PDI adalah partai politik selain 4 partai politik Islam yaitu terdiri atas ( Partai Nasional Indonesia) PNI, Partai Murba, Partai Katolik, Parkindo dan IPKI. Partai-partai tersebut memiliki aliran yang hampir sama yaitu lebih mengegepankan sikap nasionalisme di atas apapun di dalam bernegara dan berbangsa.

Fusi partai politik selanjutnya adalah membentuk partai Golkar atau Golongan Karya. Nah, partai Golkar atau Golongan Karya ini adalah satu-satunya partai pada masa itu yang tidak melebur atau menggabungkan diri. Dengan adanya fusi partai politik ini, maka partai politik masa orde baru menjadi sangat sedikit yaitu sejumlah tiga partai yang besar, PPP, PDI dan Golkar.

Kebijakan fusi partai politik ini kemudian tidak berjalan begitu saja tanpa adanya gesekan-gesekan. Gesekan dan konflik ini terjadi terutama di dalam proses penggabungan diri dari beberapa partai politik itu sendiri. Ada banyak yang harus disesuaikan diantara banyak partai politik yang bergabung. Bisa kita pahami betapa sulitnya menggabungkan beberapa partai politik menjadi satu partai politik.


Nah teman-teman semua, itulah sedikit penjelasan dan gambaran mengenai Fusi Partai Politik tahun 1973 yang bisa kami info kan kepada kalian semua. Fusi partai politik ini berlaku untuk semua parpol, termasuk partai politik Islam juga melakukan fusi. Fusi partai politik Islam sendiri melebur menjadi PPP. Akhirnya, semoga sedikit informasi terkait fusi partai politik di atas bisa menambah pengertian dan pemahaman kita mengenai fusi partai politik pada tahun 1973. 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Penjelasan Fusi Partai Politik Tahun 1973

1 komentar:

  1. KUMPULAN VIDEO LUCU SILAHKAN TEKAN LINK INI YA :

    www.sukacurhat.com

    dapatkan bonus Rp.10.000 tanpa syarat !!!

    BalasHapus