Selasa, 28 Februari 2017

Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari - Kerajaan Singasari termasuk salah satu kerajaan besar di tanah Jawa. Kerajaan Singasari memiliki banyak peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kerajaan Singasari memang kerajaan besar. Kerajaan Singasari termasuk kerajaan yang memiliki peradaban yang sudah maju. Keadaan sosial budaya ekonomi dan politik kerajaan Singasari juga termasuk visioner dengan beragam kebijakan yang pada saat itu bisa dikatakan sangat maju. Kerajaan Singasari memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit, menurut sejarah Kerajaan Majapahit, Kerajaan Singasari adalah cikal bakal dari kerajaan Majapahit.

Sejarah Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan Singasari
Sebagai salah satu negara besar di tanah Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas, maka Kerajaan Singasari tentu memiliki berbagai kebijakan untuk mencapai keberhasilan itu. Kehidupan sosial budaya ekonomi dan politik Singasari pada masa kejayaan Singasari sangat stabil dan bahkan bisa mengalahkan kerajaan-kerajaan yang lainnya. Nah, untuk memperjelas kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik Kerajaan Singasari, di bawah ini kami ulaskan secara sederhana tentang kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik Kerajaan Singasari.

1. Kehidupan Politik Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok. Masa berdirinya Kerajaan Singasari sendiri adalah pada tahun 1222 dengan raja pertama yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja ini kemudian menandai atas munculnya dinasti baru yaitu Dinasti Rajasa atau Girindra. Pada masa awal-awal kerajaan Singasari, kerajaan ini tidak bisa membangun karena adanya pertikaian antar anggota keluarga. Dendam diantara anak Ken Arok menjadikan saling bunuh membunuh diantara para penerus Ken Arok.

Ken Arok sendiri memerintah Kerajaan Singasari hanya lima tahun karena ia dibunuh oleh suruhan Anusopati yang merupakan anak tiri dari Ken Arok. Setelah Ken Arok meninggal, maka Anusopati kemudian muncul sebagai pengganti dan mengambil tahta. Anusopati tidak melakukan pembangunan sama sekali pada masa pemerintahannya karena ia terlalu sibuk dengan kegemarannya sabung ayam. Pada akhirnya, Anusopati juga tewas karena dibunuh oleh Tohjoyo yang merupakan anak kandung dari Ken Arok dengan Ken Umang.

Saling balas dendam ini ternyata belum berhenti sampai Tohjoyo menjadi raja. Bahkan Tohjoyo tidak lama memerintah kerajaan Singasari karena ia juga dibunuh oleh Ranggawuni yang merupakan anak dari Anusapati. Ranggawuni berhasil menggulingkan tahta Tohjoyo dengan dibantu oleh pengikutnya yaitu Mahesa Cempaka. Setelah Tohjoyo mati, maka Ranggawuni yang menjadi raja yaitu pada tahun 1248-1268. Di tangan Ranggawuni inilah kemudian kerajaan Singasari mulai bisa membangun dan memperbaiki diri untuk memperlas daerah kekuasaan. Ranggawuni yang bergelar Sri Jaya Wisnuwardana berhasil menjaga stabilitas kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik Kerajaan Singasari.

Wisnuwardana kemudian menyiapkan putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja besar di Kerajaan Singasari. Setelah Wisnuwardana meninggal pada tahun 1268, maka putra mahkota nya yang bernama Kertanegara menjadi raja. Di tangan Kertanegara ini kemudian Singasari menjelma menjadi kerajaan besar di tanah Jawa. Bahkan Kertanegara memiliki cita-cita untuk menguasai Nusantara. Kertanegara memiliki gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam menjalankan pemerintahan, Kertanegara dibantu oleh tiga maha menteri yaitu i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Kertanegara juga termasuk raja yang tegas kepada para pembesarnya, ia tak segan memecat pejabat yang dianggap kurang kompeten.

2. Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan Singasari

Pada awalnya pada masa Ken Arok, kehidupan masyarakat Tumapel aman dan sejahtera karena perhatian Ken Arok yang bagus untuk rakyatnya. Namun kemudian pada masa Anusapati rakyat menjadi kurang diperhatikan dan sulit untuk mencari ekonomi. Baru kemudian menjadi stabil kembali ketika pada masa raja Wisnuwardana atau Ranggawuni. Dan mencapai puncaknya ketika Kerajaan Singasari dipimpin oleh Raja Kertanegara yang merupakan putra Wisnuwardhana. Rakyat sejahtera, keamanan terjamin, dan Kerajaan Sriwijaya bahkan bisa melakukan ekspansi ke berbagai daerah di Nusantara untuk memmperluas daerah kekuasaannya.

3. Kehidupan Budaya Kerajaan Singasari

Kehidupan budaya kerajaan Singasari termasuk memiliki peradaban yang cukup maju. Hal ini bisa dilihat dari beberapa peninggalan Kerajaan Singasari yang berupa candi seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Sedangkan peninggalan kerajaan Singasari dalam bentuk yang lain, bisa ditemukan dalam wujud patung Ken Dedes sebagai perwujudan Prajnyaparamita yang merupakan lambang kesempurnaan ilmu. Kemudian juga patung Kertanegara dalm wujud Patung Joko Dolog.


Itulah Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari yang bisa kami sampaikan untuk kalian. Semoga artikel mengenai Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari di atas bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap sejarah Kerajaan Singasari.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sejarah Kerajaan Singasari : Kehidupan Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi Kerajaan Singasari

0 komentar:

Posting Komentar