Selasa, 14 Maret 2017

Ketegangan di Dalam Pemerintahan Indonesia Pasca Pemilu 1955

Ketegangan di Dalam Pemerintahan Indonesia Pasca Pemilu 1955 - Pemilu 1955 adalah pemilu yang paling bersejarah di Indonesia. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa pemilu 1955 tersebut adalah pemilu yang paling jujur dan paling adil sampai saat ini. Ada banyak hal yang menarik yang masih saja menjadi bahan diskusi hangat sampai saat ini. Pemilu 1955 yang dilselenggarakan pada masa awal kemerdekaan Indonesia, menjadi sesuatu yang sangat spesial. Hal ini mengingat sebagai negara, Indonesia bisa dikatakan masih sangat muda karena baru saja mendapatkan kemerdekaannya. Namun demikian, meski masih belia, faktanya Indonesia mampu menggelar Pemilu 1955 dengan sangat sukses dan berhasil. Lalu pertanyaan pun muncul, lantas setelah Indonesia mampu menyelenggarakan Pemilu 1955, bagaimanakah perkembangan pemerintahan Indonesia.

Pemilu 1955
Ketegangan Pasca Pemilu 1955

Bukan saja perkembangan pemerintahan Indonesia, bagaimana pula perkembangan rakyat Indonesia. Apakah sudah semakin maju, atau justru menjadi lebih terbelakang dan rawan konflik. Pada dasarnya, setelah diselenggarakannya Pemilu 1955, keadaan kemasyarakatan Indonesia secara umum aman dan terkendali. Ketegangan yang terjadi bukan pada sosial kemasyarakatan, melainkan ada di tingkat elit pemerintahan. Ketegangan ini muncul ada yang menyebutkan karena terjadi banyaknya mutasi yang dilakukan pada beberapa kementerian seperti kementrian dalam negeri, dan kementrian perekonomian. Keadaan seperti ini kemudian menjadi salah satu faktor yang menimbulkana danya desakan agar perdana menteri segera mengembalikan mandatnya.

Puncak dari ketegangan ini adalah pada tahun 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap jatuh. Kemudian Presiden Soekarno segera mengambil kebijakan dengan menunjuk Ali Sastroamijoyo untuk segera membentuk kabinet baru. Kabinet bentukan Ali Sastroamijoyo tersebut adalah koalisi dari beberapa partai besar semacam PNI, Masyumi, NU dan ditambah dengan beberapa partai kecil yang lain. Kemudian pada tanggal 20 Maret 1956 kabinet baru yang diberi nama Kabinet Ali Sastroamijoyo II secara resmi dimumukan. Namun pembentukan Kabinet Ali Sastroamijoyo II ini kemudian mendatangkan tentangan dari PKI dan PSI yang pada saat itu tidak masuk di dalam kabinet tersebut. Tentangan dari partai-partai kecil lainnya sebenarnya tidak begitu besar.

Ketegangan-ketegangan antar elite politik pasca pemilihan umum 1955 ini termasuk cukup lama terjadi. Sehingga, kondisi di Indonesia sendiri belum bisa stabil sepenuhnya setelah penyelenggaraan Pemilu 1955. Keadaan ekonomi pun belum bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan, karena para elite politik masih sibuk mengurus konsolidasi untuk memperkuat pemerintahan Indonesia. Ketegangan pasca Pemilu 1955 ini bahkan memaksa beberapa kali terjadinya pergantian kabinet.


Hal ini memang wajar jika kita tengok ke belakang. Karena pada masa itu Indonesia masih sangat baru dalam menjalankan negara dan pemerintahan. Para tokoh nasional pun juga belum menemukan formula yang tepat untuk menjalankan sebuah negara dan bangsa. Maka dari itu, pada saat itu sering terjadi ketegangan-ketegangan antar elite politik, terutama dalam menjalankan kebijakan kekuasaan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ketegangan di Dalam Pemerintahan Indonesia Pasca Pemilu 1955

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus